Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11)

Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11) - Sahabat Pembaca sifat ramalan yang budiman, ulasan berikut yang berhubungan dengan Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11), semoga dapat menambah khasanah wawasan anda dan sekiranya dapat bermanfaat, jika da sesuatu hal yang kurang berkenan ayau ada kesalahan dan pesan silahkan untuk comentar di bawah yang berhubungan dengan Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11), kami sangat bertrimakasih sekali dan semoga menjadi manfaat

BAB XI
Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra


Tahap pengkajian pertama adalah mengkaji stilistika karya sastra yang otonom (faktor objektif) sebagai bentuk ekspresi pengarang. Dalam kajian stilistika karya sastra, pemilihan aspek itu meliputi : (1) bunyi, (2) kata (diksi), (3) kalimat, (4) wacana, (5) bahasa figuratif, dan (6) citraan.
Berpijak pada pemahaman betuk ekspresi itu, selanjutnya dikaji seperangkat ciri satuan unsur pembentuk teks sastra. Hasil kajian ciri itulah yang kemudian dijadikan dasar dalam menginterpretasikan stilistika sebagai sarana pengarang untuk menyampaikan gagasannya.

Tahap pengkajian kedua dilakukan dengan pengkajian latar belakang sosiohistoris dan ideologi sastrawan yang meliputi biografi, latar belakang sosiohistoris, karya-karyanya, dan karakteristik kesastraannya (faktor ekspresif).

Tahap pengkajian ketiga adalah mengungkapkan kondisi sosial budaya masyarakat yang dihadapi sastrawan ketika karya sastra itu lahir dan/atau diciptakan oleh sastrawan (faktor mimetik).

Tahap pengkajian keempat mengungkapkan karya sastra stilistika. Mengacu pandangan Riffaterre (1978: 1-2), untuk menemukan makna stilistika karya sastra tidak hanya ditentukan oleh stilistika karya sastra saja, tetapi ditentukan pula oleh pembaca yang berpijak pada atau diarahkan oleh stilistika karya sastra. Dengan demikian, pemahaman dan pengungkapan makna stilistika karya sastra, yang merupakan fenomena semiotik didasarkan atas pandangan bahwa fenomena sastra, merupakan dealektika antara teks dengan pembacanya, dan antara teks dengan konteks penciptaannya.


Referensi:
Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Books Solo




Semoga artikel Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11) bermanfaat

Salam hangat Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Sifat ramalan kali ini.

Baca juga artikel berikut


Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tahapan dalam Pengkajian Stilistika Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 11)"

Posting Komentar