Novel karya Y.B. Mangunwijaya ini sering disebut sebagai novel spikologis. Novel ini berkisah tentang anak manusia yang merasa gagal dalam menjalani kehidupannya karena trauma masa lalunya. Seting cerita zaman modern dengan latar belakang kehidupan masa revolusi (penjajahan Jepang dan Belanda) dikisahkan oleh Mangunwijaya dengan sangat apik.
Cerita berpusat pada Sutadewa (Leo alias Teto), seorang anak kolong, pemuda yang berpendidikan tinggi, seorang dokter tamatan Universitas Havard yang menjadi ahli computer di sebuah perusahaan besar di Amerika. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga tentara KNIL. Ayahnya seorang kepala garnisun II pada masa KNIL, Belanda berpangkat letnan. Maminya dikenal sebagai wanita indo bernama Marice, seorang wanita yang terkenal cantik.
Teto berasal dari keluarga yang cukup terpandang, ayahnya masih keturunan bangsawan keraton, sedangkan ibunya keturunan indo-Belanda. Segala kemauan Teto selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Letnan Barjabasuki menjabat kepala Garnisun Divisi I di Magelang.
Dengan demikian Teto bebas bergaul dengan anak-anak Belanda maupun Indo-Belanda. Masa kecil teto benar-benar penuh kebahagiaan. Teto sangat bangga pada ayahnya. Dia juga bercita-cita menjadi tentara KNIL Belanda seperti ayahnya. Ia percaya bahwa dengan bergabung dan mengabdi pada KNIL, kehidupannya akan menjadi lebih baik. Ia akan disegani dan dihormati masyarakat.
Ketika Jepang berhasil mengusir tentara KNIL Teto merasa sangat terpukul. Kehidupan keluarganya menjadi kacau. Ayahnya ditangkap dan disiksa Jepang, dan hampir saja dibunuh kalau saja ibunya tidak menyelamatkannya. Komandan tentara Jepang memberi pilihan kepada ibunya: menjadi wanita penghibur komandan Jepang atau nyawa suaminya melayang. Terdorong keinginan untuk menyelamatkan nyawa suaminya, terpaksalah Ibu Teto memilih menjadi wanita penghibur. Berkat pengorbanan ibunya inilah ayah Teto akhirnya dibebaskanoleh tentara Jepang.
Cerita berpusat pada Sutadewa (Leo alias Teto), seorang anak kolong, pemuda yang berpendidikan tinggi, seorang dokter tamatan Universitas Havard yang menjadi ahli computer di sebuah perusahaan besar di Amerika. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga tentara KNIL. Ayahnya seorang kepala garnisun II pada masa KNIL, Belanda berpangkat letnan. Maminya dikenal sebagai wanita indo bernama Marice, seorang wanita yang terkenal cantik.
Teto berasal dari keluarga yang cukup terpandang, ayahnya masih keturunan bangsawan keraton, sedangkan ibunya keturunan indo-Belanda. Segala kemauan Teto selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Letnan Barjabasuki menjabat kepala Garnisun Divisi I di Magelang.
Dengan demikian Teto bebas bergaul dengan anak-anak Belanda maupun Indo-Belanda. Masa kecil teto benar-benar penuh kebahagiaan. Teto sangat bangga pada ayahnya. Dia juga bercita-cita menjadi tentara KNIL Belanda seperti ayahnya. Ia percaya bahwa dengan bergabung dan mengabdi pada KNIL, kehidupannya akan menjadi lebih baik. Ia akan disegani dan dihormati masyarakat.
Ketika Jepang berhasil mengusir tentara KNIL Teto merasa sangat terpukul. Kehidupan keluarganya menjadi kacau. Ayahnya ditangkap dan disiksa Jepang, dan hampir saja dibunuh kalau saja ibunya tidak menyelamatkannya. Komandan tentara Jepang memberi pilihan kepada ibunya: menjadi wanita penghibur komandan Jepang atau nyawa suaminya melayang. Terdorong keinginan untuk menyelamatkan nyawa suaminya, terpaksalah Ibu Teto memilih menjadi wanita penghibur. Berkat pengorbanan ibunya inilah ayah Teto akhirnya dibebaskanoleh tentara Jepang.
Betapa hancur hati Teto menyaksikan penderitaan yang dialami kedua orang tuanya. Ia sangat dendam terhadap tentara Jepang yang telah menghancurkan keluarganya. Ketika kemudian tentara Jepang pergi dari Indonesia dan Belanda kembali ke Indonesia dengan berlindung di balik tentara Sekutu, Teto sangat gembira menyambutnya. Cita-citanya menjadi tentara KNIL bakal menjadi kenyataan. Karena dedikasi dan kedisiplinannya, Letnan Dua Teto sangat disenangi komandan KNIL. Dalam waktu dua bulan Teto sudah diangkat menjadi komandan patroli.
Di sisi lain, ibu Teto, Marice menderita lahir batin karena tak kuasa menghadapi kenyataan hidupnya. Akhirnya Marice mengalami gangguan jiwa dan menjadi pasien tetap rumah sakit jiwa di Bogor. Sementara nasib ayah Teto, Barjabasuki juga tidak ketahuan rimbanya. Menurut mayor Verbruggen, ayahnya telah bergabung dengan tentara republik dan termasuk buronan KNIL.
Karena posisi tentara KNIL lama-lama makin lemah akibat perlawanan rakyat Indonesia, akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia. Betapa malu hati Teto. Dia malu pada dirinnya sendiri mengapa tidak bergabung dengan tentara Republik. Ia malu terhadap kekasihnya, Larasati atau Atik, teman sepermainannya sejak kecil, yang berjuang demi bangsanya.
Larasati alias Atik adalah teman sepermainannya sejak kecil. Ia adalah seorang perempuan modern, teman sepermainan Teto sejak kecil. seorang anak kesayangan dan dimanja oleh kedua orang tuanya lebih-lebih oleh kedua orang pembantu di rumahnya. Ia anak keluarga yang cukup terpandang. Secara rinci, demikianlah kisah masa-masa kecil Teto:
Teman-teman Teto sepermainan ketika kanak-kanak menjadi tercerai-berai setelah tentara Jepang datang dan tentara KNIL kalah. Sekarang Teto bersama teman-temannya yang sekolah di SMT (Sekolah Menengah Tinggi = SMA) sering diindoktrinasikan oleh Jepang.
Teto mulai membantu papinya, mematai-matai dan mengetahui rahasia Mayor Kanagashe pemimpin tentara Jepang, dengan memasang radio sadapan. Hal ini dapat dilakukan Teto karena Mayor Kanagashe terbuai oleh gundiknya. Tame Paulin.
Di Jakarta papi Teto ditangkap oleh Kempetai Jepang. Dari Ibu Antana, sahabat karib maminya, diketahui Teto pula bahwa maminya pun terpaksa menjadi gundik oknum tentara Jepang, bila nyawa papinya mau selamat. Perasaan sedih dan kesal Teto tak terkirakan. Papinya ditangkap, disiksa dan ibunya yang cantik dan yang disayanginya terpaksa melayani nafsu para oknum tentara Jepang. Sejak itu luka hatihya terhadap segala yang berbau Jepang mulai berkobar. Sejak itu pula ayah dan ibu Atik menjadi orang tua angkatnya, karena hanya mereka yang mengerti penderitaan Teto.
Teto ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara KNIL ditempa oleh rasa dendam dan marahnya kepada tentara Jepang, dan demi membela papi dan maminya. Leo alias Teto ditangkap oleh anak buah Mayor Verbruggen, Batalyon NICA, ketika ia berjalan di Pasar Baru. Setelah dihadapkan kepada komandan, ia menyerahkan dokumen dari maminya yang menjadi gundik Jepang. Dokumen itu dikirimkan melalui Ibu Antana. Dari Ibu Antana pula Teto mendapat kabar yang tidak pasti bahwa maminya telah meninggal.
Pada akhir pertemuan itu Mayor Verbruggen mengangkat Leo menjadi letnan karena Leo mengetahui banyak daerah di Jakarta. Ternyata pula papi Leo adalah teman Verbruggen ketika Sekolah di Negeri Belanda. Bahkan maminya, Marice, pernah menjadi kekasih Verbruggen yang tak dapat dilupakannya.
Dalam tugas kemiliteran pada saat-saat yang tegang Leo berkunjung ke tempat Atik di Kramat seperti sebelumnya kini telah tumbuh perasaan lain antara Leo (Teto) dengan Atik. Bahkan hati Bu Antana telah mengharapkan agar Teto dapat menjadi menantunya, suami Atik. Tetapi sekarang Teto tidak menjumpai seorang pun. Keluarga itu telah mengungsi. Dari lubang kunci pintu Teto mendapatkan surat Atik. Dari catatan itu Teto mengetahui bahwa Atik telah ambil bagian dalam perjuangan pihak republik, yaitu menjadi sekretaris pemerintah RI. Kini perasaan cinta kasih dan jengkel berpadu dalam dirinya, karena Republik juga merupakan musuh NICA.
Kunjungan Leo ke tempat Atik pejuang republik tercium oleh NEFIS (Netherlands expeditionary Forces Intelligence Service = Intel Belanda) sehingga ia diancam Mayor Verbruggen. Dalam dialognya dengan sang Mayor diterimanya kabar bahwa papinya Kapten Basuki masih hidup. Para Kempetai Jepang itu dilarikan oleh orang-orang Republik, termasuk Kapten Basuki.
Pada saat yang lain ketika Leo datang ke Kramat ke rumah Ibu Antana, Atik terkejut dan pingsan setelah melihat seorang tentara NICA datang mengendap ke rumahnya. Setelah Atik siuman perasaan Leo (Teto) tak menentu oleh cinta dan kesal. Dilemparkannya stengun dan pistolnya serta pulang tancap gas mobil jipnya.
Tahun 1946 terjadi hal yang membingungkan Teto. Kekuasaan Republik dengan kesigapan dan kedisiplinan tentaranya mulai terlihat nyata. Belanda mengingkari perundingan. Serangan mereka mulai membabi buta. Pesawat terbang Belanda mengambil sasaran di tepi sawah. Atik menyaksikan sendiri ayahnya gugur dalam serangan itu. Yogyakarta diduduki Belanda. Banyak kejadian yang meresahkan masyarakat. Banyak orang gadungan yang mencari kesempatan berbuat tidak senonoh. Dalam pergolakan itu Jenderal Spoor mati. Aksi militer Belanda tamat riwayatnya dan hiduplah Republik.
Teto terus berusaha menyusul Verbruggen. Rupanya Verbruggen memang mencari seseorang setelah mendapat berita dari intelijen Belanda. Marice ditemukan di Rumah Sakit Syaraf. Marice telah berubah ingatan karena penderitaan batin yang tak tertahankan. Ucapannya yang selalu berulang ialah Segalanya telah kuberikan kepada mereka, tapi mereka ingkar janji. Betapa hancur perasaan Leo dan Verbruggen. Perasaan Leo hancur karena penderitaan maminya tercinta, sedang perasaan Verbruggen hancur karena Marice tak lain adalah kekasih yang sangat dicintainya, yang menyebabkan ia sampai sekarang tidak menikah.
Penyerahan kedaulatan kepada RI sebagai hasil KMB di Den Haag telah berlangsung. Atik dan ibunya berziarah ke makam ayahnya. Pikiran Atik kacau antara kemenangan Republik dan kekasihnya, Teto, tentara KNIL, yang dikenal sebagai pengkhianat bangsa. Tapi ia tetap memaklumi semua arti dan perasaan Teto terhadapnya. Mengapa Teto seorang KNIL yang justru melemparkan Stengun dan pistol tanpa mengganggunya kendati Teto tahu bahwa ia pejuang Republik.
Berpuluh tahun kemudian setelah kemerdekaan RI Teto berziarah ke makam maminya di Magelang. Kesempatan itu digunakannya pula untuk melihat tempat-tempat kenangan ketika ia masih kanak-kanak yang menjalani kenangannya rasa bahagia dengan orang tuanya. Ia tinggal di rumah KRT Prajakusuma, seorang kepala desa.
Dipaksakannya untuk menyaksikan bekas kekasihnya Nyonya Yanakatamsi yang tidak lain adalah Larasati alias Atik mempertahankan disertasi untuk mendapat gelar doktor. Larasati telah menjabat Kepala Direktorat Pelestarian Alam. Ia akan mempertahankan disertasi untuk mendapatkan gelar doktor Biologi. Kini ia telah menjadi istri seorang dekan fakultas kedokteran.
Larasati alias Atik adalah teman sepermainannya sejak kecil. Ia adalah seorang perempuan modern, teman sepermainan Teto sejak kecil. seorang anak kesayangan dan dimanja oleh kedua orang tuanya lebih-lebih oleh kedua orang pembantu di rumahnya. Ia anak keluarga yang cukup terpandang. Secara rinci, demikianlah kisah masa-masa kecil Teto:
Teman-teman Teto sepermainan ketika kanak-kanak menjadi tercerai-berai setelah tentara Jepang datang dan tentara KNIL kalah. Sekarang Teto bersama teman-temannya yang sekolah di SMT (Sekolah Menengah Tinggi = SMA) sering diindoktrinasikan oleh Jepang.
Teto mulai membantu papinya, mematai-matai dan mengetahui rahasia Mayor Kanagashe pemimpin tentara Jepang, dengan memasang radio sadapan. Hal ini dapat dilakukan Teto karena Mayor Kanagashe terbuai oleh gundiknya. Tame Paulin.
Di Jakarta papi Teto ditangkap oleh Kempetai Jepang. Dari Ibu Antana, sahabat karib maminya, diketahui Teto pula bahwa maminya pun terpaksa menjadi gundik oknum tentara Jepang, bila nyawa papinya mau selamat. Perasaan sedih dan kesal Teto tak terkirakan. Papinya ditangkap, disiksa dan ibunya yang cantik dan yang disayanginya terpaksa melayani nafsu para oknum tentara Jepang. Sejak itu luka hatihya terhadap segala yang berbau Jepang mulai berkobar. Sejak itu pula ayah dan ibu Atik menjadi orang tua angkatnya, karena hanya mereka yang mengerti penderitaan Teto.
Teto ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara KNIL ditempa oleh rasa dendam dan marahnya kepada tentara Jepang, dan demi membela papi dan maminya. Leo alias Teto ditangkap oleh anak buah Mayor Verbruggen, Batalyon NICA, ketika ia berjalan di Pasar Baru. Setelah dihadapkan kepada komandan, ia menyerahkan dokumen dari maminya yang menjadi gundik Jepang. Dokumen itu dikirimkan melalui Ibu Antana. Dari Ibu Antana pula Teto mendapat kabar yang tidak pasti bahwa maminya telah meninggal.
Pada akhir pertemuan itu Mayor Verbruggen mengangkat Leo menjadi letnan karena Leo mengetahui banyak daerah di Jakarta. Ternyata pula papi Leo adalah teman Verbruggen ketika Sekolah di Negeri Belanda. Bahkan maminya, Marice, pernah menjadi kekasih Verbruggen yang tak dapat dilupakannya.
Dalam tugas kemiliteran pada saat-saat yang tegang Leo berkunjung ke tempat Atik di Kramat seperti sebelumnya kini telah tumbuh perasaan lain antara Leo (Teto) dengan Atik. Bahkan hati Bu Antana telah mengharapkan agar Teto dapat menjadi menantunya, suami Atik. Tetapi sekarang Teto tidak menjumpai seorang pun. Keluarga itu telah mengungsi. Dari lubang kunci pintu Teto mendapatkan surat Atik. Dari catatan itu Teto mengetahui bahwa Atik telah ambil bagian dalam perjuangan pihak republik, yaitu menjadi sekretaris pemerintah RI. Kini perasaan cinta kasih dan jengkel berpadu dalam dirinya, karena Republik juga merupakan musuh NICA.
Kunjungan Leo ke tempat Atik pejuang republik tercium oleh NEFIS (Netherlands expeditionary Forces Intelligence Service = Intel Belanda) sehingga ia diancam Mayor Verbruggen. Dalam dialognya dengan sang Mayor diterimanya kabar bahwa papinya Kapten Basuki masih hidup. Para Kempetai Jepang itu dilarikan oleh orang-orang Republik, termasuk Kapten Basuki.
Pada saat yang lain ketika Leo datang ke Kramat ke rumah Ibu Antana, Atik terkejut dan pingsan setelah melihat seorang tentara NICA datang mengendap ke rumahnya. Setelah Atik siuman perasaan Leo (Teto) tak menentu oleh cinta dan kesal. Dilemparkannya stengun dan pistolnya serta pulang tancap gas mobil jipnya.
Tahun 1946 terjadi hal yang membingungkan Teto. Kekuasaan Republik dengan kesigapan dan kedisiplinan tentaranya mulai terlihat nyata. Belanda mengingkari perundingan. Serangan mereka mulai membabi buta. Pesawat terbang Belanda mengambil sasaran di tepi sawah. Atik menyaksikan sendiri ayahnya gugur dalam serangan itu. Yogyakarta diduduki Belanda. Banyak kejadian yang meresahkan masyarakat. Banyak orang gadungan yang mencari kesempatan berbuat tidak senonoh. Dalam pergolakan itu Jenderal Spoor mati. Aksi militer Belanda tamat riwayatnya dan hiduplah Republik.
Teto terus berusaha menyusul Verbruggen. Rupanya Verbruggen memang mencari seseorang setelah mendapat berita dari intelijen Belanda. Marice ditemukan di Rumah Sakit Syaraf. Marice telah berubah ingatan karena penderitaan batin yang tak tertahankan. Ucapannya yang selalu berulang ialah Segalanya telah kuberikan kepada mereka, tapi mereka ingkar janji. Betapa hancur perasaan Leo dan Verbruggen. Perasaan Leo hancur karena penderitaan maminya tercinta, sedang perasaan Verbruggen hancur karena Marice tak lain adalah kekasih yang sangat dicintainya, yang menyebabkan ia sampai sekarang tidak menikah.
Penyerahan kedaulatan kepada RI sebagai hasil KMB di Den Haag telah berlangsung. Atik dan ibunya berziarah ke makam ayahnya. Pikiran Atik kacau antara kemenangan Republik dan kekasihnya, Teto, tentara KNIL, yang dikenal sebagai pengkhianat bangsa. Tapi ia tetap memaklumi semua arti dan perasaan Teto terhadapnya. Mengapa Teto seorang KNIL yang justru melemparkan Stengun dan pistol tanpa mengganggunya kendati Teto tahu bahwa ia pejuang Republik.
Berpuluh tahun kemudian setelah kemerdekaan RI Teto berziarah ke makam maminya di Magelang. Kesempatan itu digunakannya pula untuk melihat tempat-tempat kenangan ketika ia masih kanak-kanak yang menjalani kenangannya rasa bahagia dengan orang tuanya. Ia tinggal di rumah KRT Prajakusuma, seorang kepala desa.
Dipaksakannya untuk menyaksikan bekas kekasihnya Nyonya Yanakatamsi yang tidak lain adalah Larasati alias Atik mempertahankan disertasi untuk mendapat gelar doktor. Larasati telah menjabat Kepala Direktorat Pelestarian Alam. Ia akan mempertahankan disertasi untuk mendapatkan gelar doktor Biologi. Kini ia telah menjadi istri seorang dekan fakultas kedokteran.
Tesis yang akan dipertahankannya berjudul "Jatidiri dan Bahasa Citra dalam Struktur Komunikasi Varietas Burung Ploceus Manyar". (Ploceus Manyar = Burung-burung Manyar). Semua pertanyaan yang diajukan profesor penguji dapat dijawab Dra. Larasati Yanakatamsi dengan tepat dan jitu. Jawabannya menyangkut kehidupan, kemanusiaan, kemasyarakatan, kecintaan, kasih sayang, komunikasi, dan hubungan generasi.
Teto merasa betul bahwa jawaban Atik dalam sidang senat itu tepat mengenai dirinya selama ini, sekalipun Atik tidak mengetahui bahwa ia turut hadir dalam sidang pengujian itu. Ia sadar akan kekeliruannya selama ini. Ia pulang lebih dahulu sebelum sidang selesai.
Kehadiran semua tamu dapat diketahui. Alamat Teto pun diketahui. Yanakatamsi bersama istri datang ke rumah KRT Prajakusuma. Mereka ingin berjumpa. dengan Teto. Pertemuan itu sangat mengharukan, karenaTeto dirasakan sebagai kakak dan sekaligus kekasih oleh Nyonya Yanakatamsi. Namun Yanakatamsi penuh pengertian. Pertemuan itu benar-benar menggembirakan dan mengharukan.
Suami Atik sudah lama mengenal nama Teto dari Atik sendiri. Bahkan perkenalan Yanakatamsi dengan Larasati berawal dari pertemuan mereka karena Atik sering diajak ibunya berziarah dan membersihkan roakam Marice, mami Teto. Tetap akhirnya diajak tinggal bersama di rumah keluarga Larasati.
Teto bersaudara layaknya dengan Atik dan suaminya. Namun kenangan lama tetap sukar mereka lupakan. Antara sandiwara dan keterusterangan sukar dielakkan. Dalam pada itu, keberanian Teto menyoroti penyelewengan perusahaan tempat ia bekerja sukar pula ditahannya, menyebabkan ia diberhentikan dari Pasific Oil Wells Company.
Hubungan Teto dengan keluarga Atik terlihat baik. Sesekali masih terbayang pada Ibu Antana mengapa bukan Teto menantunya. Demikian pula Atik tetap mendambakan keperkasaan Teto di samping suami dan ketiga orang anaknya. Kemesraan batinnya dengan Teto tetap mengendap dalam lubuk hatinya. Namun Teto yang telah memiliki kesadaran tetap.berupaya agar batas keduanya tetap terjaga.
Dalam perjalanan menunaikan ibadah haji, musibah menimpa Yanakatamsi dan istrinya. Pesawat yang mereka tumpangi menabrak bukit di Colombo. Mereka hany pulang nama. Ketiga anak mereka menjadi yatim piatu. Peristiwa ini akhirnya membuat Teto menjadi ayah ketiga anak Larasati dengan Ibu Antana sebagai nenek mereka.***
Teto merasa betul bahwa jawaban Atik dalam sidang senat itu tepat mengenai dirinya selama ini, sekalipun Atik tidak mengetahui bahwa ia turut hadir dalam sidang pengujian itu. Ia sadar akan kekeliruannya selama ini. Ia pulang lebih dahulu sebelum sidang selesai.
Kehadiran semua tamu dapat diketahui. Alamat Teto pun diketahui. Yanakatamsi bersama istri datang ke rumah KRT Prajakusuma. Mereka ingin berjumpa. dengan Teto. Pertemuan itu sangat mengharukan, karenaTeto dirasakan sebagai kakak dan sekaligus kekasih oleh Nyonya Yanakatamsi. Namun Yanakatamsi penuh pengertian. Pertemuan itu benar-benar menggembirakan dan mengharukan.
Suami Atik sudah lama mengenal nama Teto dari Atik sendiri. Bahkan perkenalan Yanakatamsi dengan Larasati berawal dari pertemuan mereka karena Atik sering diajak ibunya berziarah dan membersihkan roakam Marice, mami Teto. Tetap akhirnya diajak tinggal bersama di rumah keluarga Larasati.
Teto bersaudara layaknya dengan Atik dan suaminya. Namun kenangan lama tetap sukar mereka lupakan. Antara sandiwara dan keterusterangan sukar dielakkan. Dalam pada itu, keberanian Teto menyoroti penyelewengan perusahaan tempat ia bekerja sukar pula ditahannya, menyebabkan ia diberhentikan dari Pasific Oil Wells Company.
Hubungan Teto dengan keluarga Atik terlihat baik. Sesekali masih terbayang pada Ibu Antana mengapa bukan Teto menantunya. Demikian pula Atik tetap mendambakan keperkasaan Teto di samping suami dan ketiga orang anaknya. Kemesraan batinnya dengan Teto tetap mengendap dalam lubuk hatinya. Namun Teto yang telah memiliki kesadaran tetap.berupaya agar batas keduanya tetap terjaga.
Dalam perjalanan menunaikan ibadah haji, musibah menimpa Yanakatamsi dan istrinya. Pesawat yang mereka tumpangi menabrak bukit di Colombo. Mereka hany pulang nama. Ketiga anak mereka menjadi yatim piatu. Peristiwa ini akhirnya membuat Teto menjadi ayah ketiga anak Larasati dengan Ibu Antana sebagai nenek mereka.***
Semoga artikel Sinopsis Novel "Burung-Burung Manyar" Karya Y.B. Mangunwijaya bermanfaat
Salam hangat Sinopsis Novel "Burung-Burung Manyar" Karya Y.B. Mangunwijaya, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Sifat ramalan kali ini.
0 Response to "Sinopsis Novel "Burung-Burung Manyar" Karya Y.B. Mangunwijaya"
Posting Komentar